IMG_20250626_231443

Oleh: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP., ECH
(Sejarawan, Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia)

Pada Tahun 1792-1793, Pulau Bangka diserang oleh Panglima Raman yang berasal dari Kerajaan Lingga dengan tujuan menaklukkan Palembang, mengusir VOC dan menguasai sumber-sumber kekayaan timah di Pulau Bangka.

Pada tahun 1793 Masehi, Panglima Raman menaklukkan Koba (Horsfield, 1850:52;224), beberapa lama kemudian menaklukkan dan menguasai Pangkalpinang selama berbulan-bulan. Seorang Arab bernama Abdullah Djalil, kemudian berhasil mengusir Panglima Raman dari distrik Pangkalpinang.

Penamaan atau toponimi wilayah geografis Kampung Dul dalam wilayah distrik Pangkalpinang yang unik yaitu menggunakan kata spesifik DUL berasal dari nama tempat tinggal Abdullah Djalil, yaitu seorang tokoh hebat yang berhasil mengusir bajak laut dari distrik Pangkalpinang.

Dalam Kaart Van Het Eiland Banka, J.W Stemfoort, 1885, Kampung Dul yang berada di sisi Selatan Pangkalpinang sudah terhubung dengan jalan darat ke Kampung Betoer dan Kampung Semabung. Pada sisi Selatan Kampung Dul terdapat Gunong Doea Ajam dan Kampung Ajer Mesoe, sedangkan disisi Tenggara, Kampung Dul terhubung dengan jalan darat menuju Kampung Sambong dan Pangkoel setelah melewati sungai Mesoe.

Kaart van het Eiland Banka, karya L. Ullman , Batavia, 1856 M.

Pada sisi sebelah Barat, Kampung Dul berbatasan dengan sungai Pedindang. Berdasarkan Kaart Van Het Eiland Banka (cartographic material) volgens de topographisce in de jaaren 1852 tot 1855, karya L. Ullman dan diterbitkan di Batavia pada tahun 1856 Masehi, dalam peta yang lebih detil karena disusun oleh ahli topografi Belanda L. Ullman, digambarkan bahwa pada sisi Selatan Kampung Dul terdapat bukit Pau dan bukit Boengkoean dan pada sisi Timur Kampung Dul terdapat Aik Kerasak.

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *