Bukit Pau, Merbaung dan Tengkorak. Alternatif Wisata di Pulau Bangka
“Kalau di Sumatra ada Bukit Barisan, maka di Bangka ada Bukit Dampingan”
Hehee…
Meskipun sekedar joke, namun pernyataan itu ada benarnya.
Karena ketiga Bukit ini antara Pau, Merbaung dan Tengkorak memang berdampingan letaknya.
Berada tak jauh dari Kota Pangkalpinang,
menjadikan ketiga bukit ini sebagai wisata alternatif di Bangka terutama bagi para remaja.
Setiap hari libur, bisa dipastikan bukit ini ramai dikunjungi para pendaki.
Bahkan tak sedikit yang memutuskan untuk berkemah dipuncaknya.
Menikmati alam dari atas bukit memang memiliki sensasi yang luar biasa.
——-
Akses jalan yang sering dilalui adalah antara Taeb dengan Kampung Dul.
Hijaunya dedaunan dan rindangnya pepohonan akan memanjakan mata kita.
Tanpa terasa, tak lebih dari 15 menit, kita sudah berada dikaki bukit.
Tak perlu khawatir bagi yang membawa kendaraan,
Karena dikaki bukit, ada beberapa pondok yang bisa dan biasa dititipi kendaraan oleh para pendaki.
Untuk bayaran, bisa seikhlasnya. 😀
Ada baiknya untuk bercengkrama beberapa saat kepada pemilik pondok,
sambil melakukan peregangan dan menyiapkan tenaga 😀
O ya, jangan lupa untuk membawa bekal air secukupnya,
Karena diatas tidak ada sumber air.
Setelah semua siap, mari kita mulai perjalanan ini.
Awali dengan do’a memohon lindungan pada Yang Mana Kuasa.
Medan pertama yang akan kita lalui masih terbilang datar dengan melintasi perkebunan warga.
Selanjutnya jalan akan semakin menyempit dan mulai menanjak.
Setelah itu, perjalanan akan semakin sulit.
Ini yg membedakan dengan track gunung diluar,
Umumnya, track gunung/bukit dibuat melingkar dengan tingkat kemiringan yang cukup landai.
Sementara bukit disini tracknya hampir menyerupai garis lurus dengan tingkat kemiringan hingga 70º !
Bukan mendaki namanya kalau nafas nggak ngos-ngosan 😀
Untuk itu memang dibutuhkan stamina yang prima dan vitalitas yang benar-benar fit !
Tak jarang diantara para pendaki ada yang mengeluhkan kepala pusing sampai mata berkunang-kunang.
Tak perlu memaksa, seandainya kondisi memang tidak memungkinkan, minta lah ketua rombongan untuk berhenti dan beristirhat sejenak.
Minum secukupnya, setelah tenaga terisi kembali baru lanjutkan pendakian.
Ingat, Puncak menunggu kita 🙂
Bukit Pau
Diantara Merbaung dan Tengkorak, Bukit Pau adalah yg tertinggi.
untuk mencapai puncaknya, satu jam kurang lebih waktu yang dibutuhkan.
Tergantung dari bawaan dan tim yg ikut serta 😀
Dari puncaknya kita bisa melihat Bandara Depati Amir beserta aktivitas take off dan landingnya pesawat.
lebih jauh lagi kita bisa melihat garis lengkung pulau bangka bagian timur.
Kalau cuaca cerah dan beruntung, akan nampak juga Pulau Panjang dan Pulau Semujur diseberang Tanjung Gunung.
Dari sini kita bisa membayangkan Pangkal Pinang, Pantai Pasir Padi, Sungailiat , Koba dll.
Suasana malam akan membuat pangkalpinang terlihat indah dari puncak bukit ini,
Melihat kota sendiri diwaktu malam memberikan sensasi dan makna tersendiri yang hanya bisa dirasakan dari atas bukit ini.
Bukit Merbaung
Merbaung terkenal dengan puncaknya yang datar,
sehingga menjadikannya tempat terfavorit untuk berkemah.
Dengan kondisi puncak yang luas dan datar, merbaung bisa menampung banyak tenda dan banyak pilihan untuk beraktifitas dan berkeliling.
Selain itu, bukit ini yang paling rendah dibandingkan dengan Bukit Pau dan Bukit Tengkorak.
Bukit Tengkorak
Entahlah mengapa bukit ini dinamakan Tengkorak,
Orang-orang menyebutnya begitu.
Dipuncaknya terdapat Plang dengan tulisan “Tengkorak” dengan ketinggian 207 mdpl.
Dari puncak Bukit Tengkorak, kita bisa melihat Puncak Merbaung dengan jelas.
PENUTUP
Walaupun ketinggian ketiga bukit ini hanya 200-300an mdpl,
tapi jangan pernah menganggap remeh barang sedikitpun.
Sudah banyak yang mendengar nada sesumbar dari para pendaki yang (katanya) sering menaklukkan gunung-gunung ribuan mdpl, Tapi harus memuntahkan isi perutnya ketika mendaki bukit ini.
Na’uzubillah,
Wallahu a’lam bisshowab
mangtabs bang.
nice info.
mantep banget foto fotonya
Terimakasih Gan. Baru blajar motret nih 🙂
Amazing foto – foto e guru. Kapan bise ajar ku moto guru? 😀
Wah, becanda ini Senior Blogger satu ini, hehehe…
Yo kite same2 blajar 😀
Bro masih sering mendaki gunung..ada rencana mendaki gunung diluar bangka dak?kalo ada rencana boleh gabung dak?
Kalo di Bangka, masih “beguyurlah”.
Kalo luar Bangka, terakhir di Papandayan beberapa tahun silam, kita naik dari Pangalengan, turun di Garut.
Boleh Boss Raditya Samsons, saling info aja ya.
Makasih sudah ninggalin jejak 😀
Bole ijin share ga ya? Karna tanpa ijin pemilik, sama dengan mencuri artikel org. Artikel yang sangat menarik, sayang jika tdk dbagikan. Bole ijin kah? Trima kasih.
silahkan, terimakasih pemberitahuannya