BETASON, Upaya Menyelesaikan Masalah Dengan Musyawarah Yang Kian Punah

4
BETASON

Ilustrasi Orang Betason, di Mendapa Budaya Jelajah Bangka

Oleh: Heri Suheri, CIJ., CPW., CA-HNR., CFLS.


“Dalam budaya Bangka, untuk menyelesaikan atau mencari jalan keluar suatu masalah antar keluarga atau orang/kelompok orang, dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai kata Pakat (sepakat/mufakat). Namun apabila hasilnya Tidak Pakat, maka disebut dengan Besakat. Kalau sudah Besakat, hendaknya tidak Bekarat (berantem). Betason untuk Pakat (Mufakat) bukan untuk Besakat apalagi Bekarat “. (Red)

________________

Dalam era kebebasan berpendapat banyak yang menafsirkan keliru, bahkan sengaja disalahartikan untuk tujuan tertentu, sehingga memunculkan dinamika tindakan kekerasan, provokasi, perbuatan tidak etis, tidak berkeadilan, dan pemaksaan kehendak dalam kehidupan masyarakat, bahkan seringkali berujung pada tindakan anarkisme, terjadinya hal tersebut membuat miris kita semua, kita melihat bahwa hal ini dapat menjadikan kerawanan sosial yang lebih luas (disintegrasi bangsa) bagi masa sekarang dan masa depan generasi seterusnya.


Dalam tatanan kehidupan masyarakat seharusnya kita semua seyogyanya dapat berdampingan hidup damai dan harmonis. Adapun salah satu penyebabnya krisis tersebut diatas yaitu dimulai dalam lunturnya budaya musyawarah dan mufakat dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi, hal ini tentunya harus menjadi telaah serius yang holistik bagi semua pihak dalam upaya menjaga, merawat keharmonisan dalam kehidupan masyarakat kita.


Bergesernya budaya musyawarah dan mufakat menjadi sikap arogansi seperti upaya pemaksaan kehendak dari sekelompok orang untuk mengintimidasi kelompok lainnya. Kelompok yang besar, kuat, dan mayoritas memaksakan kehendak dan tidak mau bermusyawarah dan bermufakat dengan kelompok yang lebih lemah, kecil, atau minoritas,
kelompok yang merasa kuat dengan mudah melakukan tindakan anarkis, represif mementingkan kehendaknya.


Banyak sekali dipertontonkan baik secara langsung, atau melalui media sosial terkait tayangan tersebut kepada masyarakat, kelompok orang yang tidak terpilih atau tidak memaksakan kehendaknya dalam suatu lembaga, serikat, perkumpulan, paguyuban, atau organisasi lantas membuat konfrontasi, konflik baru untuk tujuan sepihak karena tidak mau mengakui suatu hasil keputusan yang sudah diputuskan bersama.

See also  265 Tahun Benteng Toboali, Menguak Sejarah Benteng Terbesar di Luar Sumatera


Musyawarah berasal dari bahasa Arab yaitu syawara yang berarti berunding, urun rembuk (betason, Red.), atau mengajukan sesuatu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Mufakat artinya kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah.(Sumber: kompas.com)


Musyawarah dan mufakat memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan dan mempertahankan keharmonisan dalam masyarakat. Di tengah berbagai perbedaan, baik itu budaya, agama, maupun pandangan politik, musyawarah dan mufakat menjadi jembatan yang mempertemukan berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan. Tanpa musyawarah
dan mufakat yang efektif dan bijaksana, konflik dapat berkembang menjadi ketegangan sosial yang merugikan semua pihak.


Musyawarah dilakukan dengan saling bertukar pendapat terhadap suatu topik permasalahan. Dalam musyawarah, akan muncul berbagai pendapat dari para peserta ddalamnya. Masing-masing orang mengemukakan pendapatnya dan mendengarkan pendapat orang lain. Tukar pendapat dalam musyawarah dan mufakat senantiasa dilakukan dengan semangat kekeluargaan, yakni dengan memperhatikan tata kesopanan saat musyawarah. Setelah saling bertukar pendapat, baru dicapai lah satu keputusan. Keputusan dalam musyawarah bukan berdasar atas suara terbanyak atau paksaan dari pihak tertentu, melainkan karena mufakat.Mufakat adalah disetujuinya suatu pendapat oleh semua pihak dalam musyawarah tanpa suatu paksaan. Mufakat harus memperhatikan kepentingan bersama. Dalam hal ini, mufakat
harus sesuai dengan moral keagamaan dan nilai keadilan. Hasil musyawarah akan menjadi kesepakatan bersama jika peserta di dalamnya bersedia dan mematuhi mufakat yang telah dicapai.(Sumber: bpip.go.id)


Salah satu aspek penting dari musyawarah dan mufakat adalah kemampuannya untuk mendengarkan dan menghargai setiap suara. Dalam proses musyawarah dan mufakat, pemimpin berperan sebagai pihak netral yang membantu para pihak yang berkonflik untuk mengkomunikasikan kebutuhan dan harapan mereka. Dengan adanya saluran komunikasi yang terbuka, setiap individu merasa dihargai, sehingga memperkecil potensi gesekan antar kelompok.

See also  Apa Manfaat Buah Rukam? Begini Penjelasannya?


Selain itu, musyawarah dan mufakat juga membantu dalam mencegah eskalasi konflik. Dalam banyak kasus, ketidakpahaman atau kesalahpahaman seringkali menjadi penyebab utama terjadinya pertikaian. Musyawarah dan mufakat dapat menjadi sarana untuk mengidentifikasi penyebab konflik tersebut, serta menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Dengan demikian, musyawarah dan mufakat tidak hanya menyelesaikan masalah saat ini, tetapi juga mencegah terulangnya konflik di masa depan.


Musyawarah dan mufakat juga memiliki dampak positif terhadap hubungan antar anggota masyarakat. Ketika konflik dapat diselesaikan secara damai, rasa saling percaya dan kerjasama antar individu akan semakin kuat.Ini akan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan kolaboratif, di mana masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks yang lebih luas, keharmonisan ini menjadi pondasi bagi pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.


Pentingnya musyawarah dan mufakat dalam masyarakat juga tercermin dalam berbagai budaya dan tradisi. Banyak masyarakat di seluruh dunia memiliki praktik musyawarah dan mufakat lokal yang telah terbukti efektif dalam menyelesaikan konflik, seperti musyawarah sebagai budaya Indonesia atau dalam konteks lain. Ini menunjukkan bahwa musyawarah dan mufakat bukan hanya sekadar teknik, tetapi juga nilai yang harus dipegang oleh setiap individu

Namun, untuk memaksimalkan efektivitas musyawarah dan mufakat, diperlukan juga pelatihan dan pemahaman tentang teknik-teknik musyawarah dan mufakat yang baik. Pimpinan musyawarah yang cakap akan lebih mampu menangani situasi konflik dengan bijaksana dan efektif. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan musyawarah harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan organisasi sosial. Musyawarah dan mufakat merupakan alat yang sangat penting dalam menjaga dan menciptakan keharmonisan dalam masyarakat. Dengan menyediakan ruang untuk dialog, memahami perbedaan, dan mencari solusi bersama, musyawarah dan mufakat memberikan harapan bagi masyarakat yang lebih damai dan berkelanjutan. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, kemampuan kita untuk bermusyawarah dan mufakat akan menentukan masa depan hubungan antar individu dan komunitas

See also  Titang Tue dan Buk Idang Dari Bintet

Comments

comments

4 thoughts on “BETASON, Upaya Menyelesaikan Masalah Dengan Musyawarah Yang Kian Punah

  1. Hello There. I found your blog using msn. This is an extremely well written article. I’ll make sure to bookmark it and come back to read more of your useful information. Thanks for the post. I’ll definitely comeback.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *