Bagaimana Cara Mengonsumsi Buah Malik? Begini Caranya!
Penulis: Meilanto
Sobat budaya, sudah pada taukan dengan kelekak? Ya, kelekak. Banyak toh tanaman buah di kelekak? Selain tanaman buah, ada juga tanaman lain yang tidak hanya menghasilkan buah seperti bambu, ibul, aren dan lain sebagainya. Nah dalam tulisan ini kita mengulik sedikit tentang buah malik. Ada ya buah malik?
Buah malik, buah yang menurut saya unik yang barangkali banyak diantara anak dan remaja saat ini yang tidak tahu dengan bentuk rupa buah yang juga dikenal dengan nama kalangkala. Buah dengan dengan nama ilmiah litsea angulata ini digunakan sebagai nama salah satu kampung (toponim) di Kecamatan Payung, yaitu Kampung Malik.
Buah malik yang belum masak berwarna hijau dengan cungkup dan tangkai pada bagian atas. Apabila sudah matang bagian luar berwarna merah jambu dan biji berada di dalam. Buah yang masih mentah jangan coba-coba dimakan karena rasanya seperti makan daun sirih yang membuat lidah jadi tidak enak serta baunya yang khas mirip pedas lada.
Lantas bagaiman cara mengonsumsinya? Buah kalangkala/ Malik dapat diolah menjadi kudapan yang dimakan bersama nasi selain sebagai lauk. Buang bagian cungkup/ kelopaknya. Kemudian cuci bersih. Setelah itu rebus hingga mendidih. Angkat dan diamkan beberapa saat. Masukkan kembali ke air hangat, tambah garam dan sedikit gula untuk menambah cita rasa. Diamkan sekitar satu jam dan selanjutnya bisa dimakan untuk sayur makan. Daging buah malik/ kalangkala lembut seperti daging alpukat. Nah sobat budaya, barangkali sobat budaya bisa mencari buah malik di kelekak atau mungkin ada dijual di pasar. Karena batang Malik di Jelutung sedang berbuah dan belum masak. Kalau sudah masak, boleh tu dicoba.*